1. Pengaruh Baik a. Kemajuan di bidang komunikasi dan transportasi. b. Meningkatnya perekonomian masyarakat dalam suatu negara. c. Meluasnya pasar untuk produk dalam negeri. d. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. e. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi. 2. Pengaruh buruk a. Gaya hidup bebas, narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia. b. Masyarakat cenderung mementingkan diri sendiri. c. Karena banyaknya barang yang dijual, maka masyarakat menjadi konsumtif. d. Anak-anak muda suka mengikuti apa yang mereka lihat di televisi, tanpa berpikir apakah sesuai atau tidak dengan budaya mereka seperti anak-anak menjadi nakal dan kasar dan anak-anak gadis remaja menjadi suka memakai pakaian minim. Padahal tadinya penduduk di pulau tersebut terbiasa mengenakan pakaian yang rapi dan tertutup. 3. Budaya Indonesia dalam Misi Internasional Masyarakat Indonesia terdiri atas banyak suku. Sehingga suku-suku tersebut memiliki ciri khas tersendiri. Dari ciri khas tersebut, terwujudlah kebudayaan Indonesia. Misalnya, Aceh memiliki tarian khas, yaitu tari Saman, Yogyakarta memiliki rumah khas, yaitu rumah Joglo, dan anak Indonesia, kamu harus bangga memiliki kebudayaan yang sangat beragam. Kamu harus menghargai dan melestarikan budaya daerah sendiri. Kamu tidak boleh merendahkan budaya daerah yang satu dari budaya daerah yang lain. Begitu pula sebaliknya, kamu tidak boleh menganggap budaya daerah dari suku bangsamu sendiri yang lebih baik dan lebih hebat. Selain itu, kamu juga harus menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri. Kebudayaan kita jauh lebih baik, karena sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Kamu harus memperkenalkan dan mengembangkan budaya Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia. Berikut ini jenis kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia. 1. Kategori Tradisional Tarian daerah, Lagu daerah, Musik daerah, Alat musik daerah, Gambartulisan, Patung, Kain, Suara, Sastratulisan, Makanan dan minuman 2. Kategori Modern Musik dangdut Elvie Sukaesih, Rhoma Irama, Ikke Nurjanah, dan lain-lain, Musik pop Raja, Ratu, Peterpan, dan lain-lain, Film Indonesia Daun di Atas Bantal tahun 1998 yang mendapat penghargaan Film terbaik di Asia Pacific Film Festival di Taipei, dan Sastra Pujangga Baru. Berikut ini beberapa budaya bangsa kita yang pernah tampil dalam misi kebudayaan internasional. 1. Tari-Tarian Daerah Bali Jenis tarian daerah yang berasal dari Bali yaitu Tari Kecak, Pendet, Gabor, Jangger, dan Legong. Tarian tersebut pernah dibawakan oleh Tim Kesenian Bali ke Chili dan Peru. Pementasan ini atas undangan Kedutaan Besar Republik Indonesia KBRI. 2. Wayang Kulit Wayang kulit memadukan seni rupa, peran, suara, musik, dan sastra. Biasanya, cerita wayang kulit diambil dari epos Mahabharata dan Ramayana yang berasal dari karya sastra India. Wayang kulit adalah salah satu seni pertunjukan Indonesia yang paling tua. Saat ini, kesenian wayang kulit telah dikenal berbagai negara di dunia. Dalang wayang kulit Ki Anom Suroto dari Jawa Tengah, pernah tampil di beberapa negara di dunia. 3. Kebudayaan dan Tarian dari Suku Dayak Tarian dari suku Dayak diKalimantan Timur merupakankelompok tari yang agak terkemuka,di samping tarian Jawadan Bali. Jenis tarian dari sukuDayak antara lain tari Kanjet,Giring-Giring, dan Mandau. Kebudayaandan tarian dari sukuDayak pernah dipentaskandalam Festival Asia di Madrid,Spanyol. Pementasan tersebutdibawakan oleh kelompokBougenville dari KalimantanBarat. 4. Kerajinan Pahatan Suku Asmat Suku Asmat telah terkenaldengan pahatannya. Merekamenjual hasil pahatannya itukepada para wisatawan. Pemahatsuku Asmat dari Papuapernah berpameran dan menunjukkankebolehannya dalam membuat patung. Misi tim kesenian Indonesia di luar negeri antara lain 1 Dapat memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam kepada dunia internasional sehingga mampu menarik wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. 2 Meningkatkan kerja sama yang baik dengan luar negeri di bidang kesenian. 3 Meningkatkan kerukunan dengan bangsa lain. 4. Menyikapi Globalisasi
Salahsatu contohnya adalah musik ansambel tradisional Indonesia. Snsambel merupakan kelompok yang terdiri atas pemain musik yang sering bermain musik secara bersama-sama. Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) , musik ansambel dibagi menjadi dua jenis, yaitu ansambel sejenis serta ansambel campuran.Kebudayaan Indonesia dapat diartikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang telah ada sebelum terbentuknya bangsa Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan lokal yang berasal dari suku-suku bangsa di Indonesia merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa, kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Buddha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaankerajaan yang bernapaskan agama Hindu dan Buddha sempat menguasai Nusantara pada abad ke-5 Masehi ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, yaitu Kutai. Berikut ini jenis kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai suku bangsa di Indonesia. a. Kategori Tradisional 1 Tarian daerah 2 Lagu daerah 3 Musik daerah 4 Alat musik daerah 5 Gambar/tulisan 6 Patung 7 Kain 8 Suara 9 Sastra/tulisan 10 Makanan dan minuman b. Kategori Modern 1 Musik dangdut Elvie Sukaesih, Rhoma Irama, Ikke Nurjanah, dan lain-lain. 2 Musik pop Raja, Ratu, Peterpan, dan lain-lain. 3 Film Indonesia “Daun di Atas Bantal” 1998 yang mendapat penghargaan Film terbaik di Asia Pacific Film Festival di Taipei. 4 Sastra Pujangga Baru 2. Misi Kebudayaan Internasional Globalisasi memengaruhi hampir semua bidang yang ada di masyarakat, termasuk di antaranya bidang sosial budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Nilainilai berkaitan dengan apa yang terdapat dalam alam pikiran. Tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian yang merupakan bagian dari kebudayaan. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu ke seluruh dunia. Awal mula dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini. Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan terjadi pada awal abad ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. Sebagai suatu bangsa kita juga harus berhubungan dengan bangsa lain yang memiliki budaya yang berbeda. Dengan adanya kerja sama antara negara-negara di dunia maka tidak menutup kemungkinan budaya asing akan masuk ke bangsa Indonesia. Namun, tidak semua budaya asing dapat masuk ke Indonesia, karena masuknya budaya asing harus melewati penyaringan yang ketat. Penyaringan budaya asing yang masuk ke Indonesia adalah dengan didasarkan pada ciri khas kepribadian bangsa yaitu Pancasila. Jika budaya itu sesuai dengan nilai-nilai Pancasila maka budaya asing itu akan kita terima, sebaliknya jika bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila maka akan ditolak. Dengan penyaringan yang ketat ini akan membawa dampak yang positif bagi bangsa Indonesia. Meskipun banyak budaya asing yang masuk ke Indonesia, tetapi bangsa Indonesia juga tidak ketinggalan. Banyak juga barang, jasa, dan budaya Indonesia yang dikirim ke luar negeri. Misalnya kain atau tekstil dan pakaian jadi banyak yang dikirim dan diminati oleh warga asing. Ukir-ukiran dan berbagai jenis patung juga banyak yang telah diekspor ke luar negeri. Selain barang dan jasa, banyak juga budaya terutama budaya seni Indonesia yang telah tampil di luar negeri dalam rangka misi kebudayaan internasional. Kegiatan ini juga dapat mempererat kerja sama antarbangsa sehingga meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh bangsa-bangsa di dunia. Contoh tim kesenian yang pernah tampil dalam rangka misi kebudayaan internasional antara lain a. Kelompok kesenian Bougenville yang berasal dari Kalimantan Barat, diundang ke Madrid Spanyol untuk mengikuti Festival Asia yaitu tahun 2003. b. Tim kesenian Sumatera Selatan dalam acara Festival Gendang Nusantara, di Malaysia. c. Tim kesenian Nanglang Danasih, tampil di Roma Italia dalam acara Festival Seni Internasional. d. Tim kesenian Bali mempertunjukkan Sendratari Ramayana dalam Festival Kebudayaan Internasional di India, dan lain-lain. Misi tim kesenian Indonesia di luar negeri antara lain a. Dapat memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam kepada dunia internasional sehingga mampu menarik wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. b. Meningkatkan kerja sama yang baik dengan luar negeri di bidang kesenian. c. Meningkatkan kerukunan dengan bangsa lain. C. Sikap terhadap Pengaruh Globalisasi yang Terjadi di Lingkungan Sekitar Globalisasi berkembang sangat cepat dan sudah melanda ke seluruh dunia. Globalisasi sangat memengaruhi tingkah laku kehidupan masyarakat. Kita tidak bisa menolak pengaruh globalisasi dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Apabila bangsa Indonesia menolak, maka bangsa Indonesia akan semakin tertinggal dalam pergaulan antarbangsa di dunia dan menjadi bangsa yang terbelakang. Namun, kita juga tidak boleh menerima segala hal yang berasal dari luar sebagai sesuatu yang baik bagi bangsa Indonesia. Kita harus bisa lebih selektif dan kritis terhadap pengaruh budaya asing yang masuk ke Indonesia. Pengaruh yang masuk akibat globalisasi ada yang berpengaruh positif, tetapi ada pula yang berpengaruh negatif. Pengaruh globalisasi yang positif berarti telah disaring oleh Pancasila, sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengaruh yang positif juga dapat membawa kemajuan suatu bangsa. Sedangkan pengaruh negatif dari globalisasi berarti tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, sehingga tidak perlu kita terapkan melainkan harus kita hindarkan, karena dapat merusak bahkan membawa pengaruh yang lebih buruk bagi perkembangan bangsa. Meskipun globalisasi terus berjalan kita tidak harus selalu mengikuti. Untuk dapat menyikapi globalisasi yang terus berkembang dengan pesat adalah dengan membentengi diri kita yaitu dengan agama. Dengan agama kita dapat mengendalikan diri kita dari segala pengaruh. Dengan hal-hal tersebut diharapkan kita dapat menyikapi dampak negatif dari globalisasi. Contoh budaya asing yang harus kita tolak antara lain gaya hidup hedonistik hidup berhura-hura, sikap atheis tidak mengakui Tuhan, berpakaian yang sangat terbuka, individualistik, mabuk-mabukan, dan berjudi. Sebaliknya, terhadap budaya asing yang positif kita harus mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, sikap etos kerja yang tinggi, menghargai waktu, dan menepati janji. Riiingkasan 1. Globalisasi dapat dipandang sebagai suatu proses, baik proses sosial, sejarah, ataupun alamiah yang menyebabkan seluruh bangsa di dunia menjadi terikat. 2. Globalisasi membawa pengaruh baik dan buruk bagi masyarakat Indonesia. a. Pengaruh baik globalisasi, misalnya masyarakat mendapatkan kemudahan dalam bidang transportasi dan komunikasi. b. Pengaruh buruk globalisasi, misalnya masuknya budaya asing seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan tindakan kekerasan. 3. Untuk mempererat kerja sama dan meningkatkan persatuan dan kesatuan dengan negara-negara di dunia maka diadakan pertukaran budaya. Kebudayaan Indonesia juga banyak yang tampil di luar negeri. 4. Sikap yang kita tunjukkan dalam menghadapi globalisasi yang berkembang dengan pesat adalah dengan pengendalian diri berdasarkan ilmu-ilmu agama dan nilai-nilai Pancasila. SUMBERfIiz.